hasil pencarian

Senin, 11 Agustus 2008

Banyak Wanita Indonesia Mengalami Hambatan Orgasme

Banyak wanita di Indonesia ternyata tidak pernah mencapai orgasme walaupun telah lama menikah. Di antara disfungsi seksual yang dapat terjadi pada wanita, hambatan orgasme paling banyak dijumpai. Kok bisa?

“Wanita yang sudah lama menikah memang bisa mengalami hambatan orgasme. Masalah tersebut disebabkan oleh komunikasi seksual yang tidak efektif antara pasangan suami istri,” tutur Prof Wimpie Pangkahila SpAnd FAACC di sela-sela acara seminar seksualitas di Cilantro, Wisma BNI 46 Jakarta, Jumat (8/8/2008).

Menurut Guru Besar dan Ketua Pusat Studi Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali ini, kurangnya pengetahuan seksual menyebabkan banyak pasangan suami istri yang tidak mengerti peranan rangsangan dan posisi hubungan seksual bagi tercapainya orgasme pada wanita. Maka banyak orang yang melakukan hubungan seksual dengan posisi pria di atas karena menganggap posisi itu yang normal dan dapat memuaskan wanita. Padahal posisi pria di atas tidak selalu memberikan rangsangan seksual yang cukup bagi wanita.

“Banyaknya pria yang mengalami disfungsi seksual, khususnya ejakulasi dini dan disfungsi ereksi, juga merupakan alasan yang kuat mengapa banyak wanita mengalami hambatan orgasme walaupun telah lama menikah,” jelas Wimpie yang juga menjabat Ketua Program Magister Ilmu Kedokteran Reproduksi di Universitas Udayana, Bali.

Untuk mengatasi hambatan orgasme, Wimpie menyarankan agar masing-masing pasangan mencari penyebab disfungsi seksual itu dan penyebab tersebut harus diatasi.

“Kalau penyebabnya hanya rangsangan seksual yang tidak cukup akibat posisi yang tidak menyenangkan, maka penyebab inilah yang harus disingkirkan. Ini berarti pihak pria harus memberikan rangsangan pendahuluan yang cukup atau dengan mengubah posisi yang efektif menimbulkan rangsangan bagi wanita. Tetapi kalau penyebabnya karena pasangannya mengalami ejakulasi dini, maka ejakulasi dinilah yang harus diatasi terlebih dahulu. Demikian juga bila terdapat penyakit tertentu, seperti diabetes, harus diatasi terlebih dahulu,” jelasnya panjang lebar.

Selain itu, Wimpie menambahkan, wanita dengan bantuan pasangannya juga dapat melakukan sex therapy, suatu latihan seksual. Dengan latihan ini maka wanita dibawa pada suatu keadaan yang meningkatkan faktor yang erotik, dan mengurangi faktor yang menghambat reaksi seksual.

“Latihan melalui rangsangan oleh suami ini bertujuan memberikan kesempatan bagi istri untuk memusatkan perasaan seksualnya, menemukan apa yang disukainya, lalu menginformasikan kepada pasangannya. Suami tidak seharusnya menuntut agar istrinya langsung mencapai orgasme. Justru bila istri menyadari bahwa dirinya bebas mengekspresikan dirinya sendiri, maka akan terbentuk suatu perasaan seksual yang dapat menimbulkan orgasme,” pungkas Wimpie

Tidak ada komentar: