hasil pencarian

Rabu, 27 Agustus 2008

EA Siapkan The Sims 3

Kabar gembira untuk pencinta The Sims. Penerbit game terbesar dunia Electronic Arts Inc (EA) menyatakan siap merilis The Sims 3 pada 20 Februari 2009.

The Sims adalah game simulasi kehidupan paling populer di dunia. Sejak peluncuran perdana pada 2000, hingga saat ini The Sims sudah terjual lebih dari 100 juta kopi. EA menjelaskan, The Sims 3 memberikan kendali lebih besar kepada pemain terhadap kepribadian karakter yang dimainkan. Dalam The Sims, pemain bisa mengembangkan karakter untuk membangun karier dan bahkan membina hubungan asmara.

Dengan penjualan lebih dari 100 juta kopi, The Sims menjelma sebagai salah satu game paling laris dalam sejarah. Sejumlah game lain yang mencatat rekor penjualan adalah game Mario produksi Nintendo Co Ltd yang laku lebih dari 201 juta kopi, serta game Pokemon, juga dari Nintendo, yang laku lebih dari 175 juta kopi. Rekor tidak kalah mengesankan dicatat oleh game Grand Theft Auto produksi Take-Two Interactive Software Inc yang terjual lebih dari 65 juta kopi.

Take-Two menegaskan, game seri Grand Theft Auto merupakan serial game paling laris dan berumur paling panjang dalam sejarah industri game hingga saat ini. Pengumuman tanggal peluncuran The Sims 3 adalah sebuah kemajuan. Sebab, EA sebelumnya hanya mengatakan The Sims 3 akan dirilis pada awal 2009.

EA menegaskan, peluncuran The Sims 3 tidak akan terpengaruh ricuh rencana akuisisi EA terhadap Take-Two. Pada Februari, EA menawar Take-Two dengan harga USD2 miliar, atau USD26 per lembar saham. Ketika rencana akuisisi itu diumumkan, harga saham Take-Two bernilai sekitar USD17 per lembar. Dalam surat terbuka, Chief Executive Officer EA John Riccitiello mengungkapkan, EA bertekad mengakuisisi Take-Two untuk menyelamatkan Take-Two.

Riccitiello menilai, masa depan Take-Two tidak menentu. "Biaya pengembangan game meningkat dramatis dan gameyang tidak menjadi hit besar harus berjuang keras meraih profitabilitas. Sebagian besar studio game independen tidak memiliki margin besar untuk kegagalan," tutur Riccitiello.

Riccitiello menambahkan, penerbit game besar harus melakukan konsolidasi dengan penerbit game independen agar penerbit game independen bisa selamat. Dengan merger, studio-studio game bisa saling berbagi sumber daya untuk menanggulangi tantangan-tantangan. Kendati EA menawar Take-Two dengan harga jauh lebih tinggi daripada harga saham yang beredar di bursa, Take-Two tidak serta-merta menerima tawaran EA.

Take-Two menilai, tawaran EA terlalu rendah. EA tidak menyerah begitu saja menghadapi penolakan Take-Two. Belakangan, sikap Take-Two mulai melunak. EA menyatakan, perundingan antara EA dan Take-Two sudah dimulai. Para analis menilai, EA bertekad mengakuisisi Take-Two bukan hanya untuk menguasai game laris Grand Theft Auto, tetapi juga sejumlah game lain Take-Two yang menjadi hit. Antara lain game BioShock yang sedang diproduksi menjadi film

Tidak ada komentar: